Jumat, 01 April 2011

Evakuasi warga di jepang butuh proses yang lama

Seorang anak yang sedang menunggu orang tua nya yang hilang di terjang Tsunami
 
 
KOMPAS.com — Pemerintah Jepang menghadapi dua masalah besar pascagempa dan tsunami. Sembari terus mengawasi persoalan radiasi lantaran rusaknya reaktor nuklir Fukushima, pemerintah juga berupaya melakukan evakuasi penduduk dari kawasan tersebut. "Evakuasi akan memakan waktu lama," kata Sekretaris Kabinet Jepang Yukio Edano sebagaimana warta AP dan AFP pada Jumat (1/4/2011).
Pernyataan itu muncul di tengah tingginya tingkat radiasi yang kali pertama terdeteksi di air tanah dekat enam reaktor. "Oleh karena itu, kami memberi instruksi bagaimana memproses pendidikan anak dan para karyawan yang tidak bisa bekerja karena perintah evakuasi," katanya.
Lebih dari 70.000 orang telah diungsikan dari zona evakuasi radius 20 kilometer dari PLTN Fukushima Daiichi. Lebih dari 136.000 warga yang tinggal di radius 10 kilometer dari zona evakuasi dianjurkan untuk pergi atau tinggal di dalam ruangan.
Banyak kawasan pantai masih belum bisa diakses tim penyelamat melalui jalan atau jalan kaki karena terhalang puing-puing rumah, kapal, mobil, dan kereta api. Maka dari itulah, fokus evakuasi ada di kawasan tersebut.
Radioaktif
Sementara itu, tingkat radioaktif yang tinggi masih terdeteksi di air yang bocor dari PLTN itu. Untuk kali pertama, radioaktif ditemukan pada air tanah, 15 meter di bawah Reaktor Nomor 1.
Meskipun tampaknya tidak menyebabkan masalah saat ini, kemungkinan, hal itu memengaruhi air minum jika konsentratnya cukup tinggi.
Tingkat radiasi yang terdeteksi di laut dekat PLTN naik terus, pada Kamis. Tingkat radioaktif iodin di daerah itu mencapai 4.385 kali lebih besar dari ambang batas tertinggi.
Kementerian kesehatan Jepang mengatakan, setelah pengiriman jenis sayuran tertentu, produk susu, dan makanan lain dari empat provinsi dihentikan, kini daging sapi masuk dalam daftar tersebut. Namun, pemerintah menegaskan bahwa tidak ada air atau makanan yang tercemar hingga level mengganggu kesehatan manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Deals